Freddy Setiawan’s Journey

Hanya Sebuah Goresan

Archive for April, 2008

Ketika Jarak Itu Tidak Ada

Posted by freddysetiawan on April 20, 2008

Meski satu hati. Namun secara fisik, jiwa dan raga ini berjauhan. Yang satu di ujung barat negara, yang satu dipangkuan ibunda (baca: ibukota). Terpisahkan oleh kondisi, jarak bahkan waktu. Berada di pulau berbeda yang terpisahkan oleh bentangan selat sunda. Bahkan pertemuan yang selalu diidam-idamkan hanya datang beberapa kali dalam setahun. Yakni ketika langit bergejolak.

Itu bukan halangan, bukan pula pantangan, cinta tidak dibatasi oleh ruang, jarak, usia, keadaan maupun waktu. Cinta memang butuh perjuangan dan pengorbanan. Sehingga, hal-hal tersebut tidak menutup segala hasrat perasaan yang ada di dalam dada. Cinta itu tetap merekah bak bunga. Harum semerbak menggoda.

Hari ini 20 April 2008, beda 7 hari dari 13 April, beda 2 tahun dari 2006. Mengingatkan aku pada Sebuah Kisah Klasik kamis, 13 April 2006 ketika semua pendekar sedang beristirahat di barak Elang kamar 2 sambil bersama-sama menonton sebuah kisah Dealova. Sedangkan aku, sendirian, mencoba mencari peruntungan yang mengubah masa suram menjadi masa penuh cahaya. Walau akhirnya keterbatasan daya membuatnya kembali padam dan terlalu sulit untuk kembali dinyalakan. Yah itu masa lalu, yang hanya menjadi kenangan yang tidak pantas dibuang, namun hanya menjadi catatan dalam buku harian perjalanan seorang burung pengembara.

Kembali ke hari ini, sama-sama terikat di bulan April tanpa makna, Minggu, 20 April 2008, aku coba tuliskan tentang suatu masa yang sangat dinanti-nantikan, ketika jarak itu tidak ada, ketika 2 pasang bola mata dapat saling menatap, ketika 2 hati yang bersatu dapat menyatu, ketika semua kata-kata bahkan tidak dapat melukiskan keadaan dunia…

Ada sesuatu disana… Ada apa? Sebuah kisah tentang diorama cinta.
Tidak akan kukatakan dengan cerita bahkan kata-kata biasa, karena ada beberapa hal yang tidak dapat kubagi disini, ini bukan tempat berbagi semua hal, karena tidak semua dapat ada disini

Yang pasti, Ini sesuatu tentang aku dan dia.
20 April 2008
Ketika jarak itu tidak ada

Posted in Sebuah Perjalanan | Tagged: | Leave a Comment »

Puisi Kehidupan

Posted by freddysetiawan on April 19, 2008

Puisi Kehidupan (By: Suzieana Suzieandi)

Puisi adalah untaian rasa
dari luahan kata hati
tentang perasaan
tentang kesedihan
tentang kepedihan
tentang airmata
tentang senyum dan tawa
tentang suka dan duka
aku menulis puisi
dengan mata pena
dengan mata hati
disaat rindu disaat sepi
disaat hati diulit sangsi
disaat jiwa diulit resah
disaat kasih jauh disisih
aku menulis puisi
mata ku merenung dengan rasa
rasa berkaca
dan deraian airmata
rasa yang terdera didalam dada
seluruh jiwa
melalui keperitan rentetan
sebuah kehidupan

Posted in Hanya Sebatas Coretan | Tagged: , | 1 Comment »

Sahabat Yang Dimandikan Malaikat

Posted by freddysetiawan on April 18, 2008

Salah seorang sahabat serta juru tulis Rasulullah SAW yang terkenal ialah Abu Hanzalah bin Ar Rabie. Ketika peperangan Uhud meletus beliau baru saja dinikahkan. Oleh karena itu Rasulullah mengecualikan beliau dari turut serta ke medan peperangan. Inilah cara Rasulullah untuk merayakan kebahagiaan sahabat baginda.

Namun ketika Hanzalah terjaga dari tidurnya, beliau mendengar gendang perang dibunyikan begitu kuat sekali. Melalui seorang sahabatnya beliau mendapat berita bahwa tentera Islam mendapat tantangan yang hebat. dan dalam keadaan terlalu genting.

Tanpa membuang waktulagi Hanzalah lalu memakai pakaian perang lalu mengambil pedang. Dia menuju ke medan tempur tanpa sempat mandi junub.

Maka terjadilah pertempuran hebat sehingga banyak dari pihak Islam yang gugur syahid. Pihak musuh telah menyerang dari belakang. Akhirnya Hanzalah turut menjadi korban dalam keadaan sedang junub.

Maka Rasulullah SAW pun melihat mayat Hanzalah dimandikan oleh para malaikat seperti mana tercantum dalam sabdanya: “Aku melihat diantara langit dan bumi para malaikat memandikan mayat Hanzalah dengan air dari awan di dalam bejana perak.

Para sahabat tercengang-cengang mendengar ini. Salah seorang dari mereka, Abu Said Saidi lalu pergi melihat mayat Hanzalah. Wajah Hanzalah kelihatan tenang. Dari rambutnya kelihatan titisan air berlinangan turun. Sungguh beruntung Hanzalah mendapat layanan yang begitu istimewa dari malaikat. Tidak pernah terjadi dalam sejarah seorang syahid dimandikan dengan cara yang luar biasa ini. Malahan matinya sebagai syuhada menjadikan ia sebagai penghuni syurga tanpa dihisab.

Subhanallah…

Sumber: Kumpulan kisah islami

Posted in Kajian Islam | Tagged: , | Leave a Comment »

Dibalik Freddy Setiawan’s Journey

Posted by freddysetiawan on April 17, 2008

Beberapa waktu lalu, beberapa sahabat bertanya dengan polosnya

Fred, postingan blog loe kok aneh-aneh sich?

Fred, blog loe kok simpel banget sich?

Fred…? Fred…? dan Fred…?”

Begitu banyaknya pertanyaan dan rasa keingintahuan yang menghampiri, aku meminta maaf yang sebesar-besarnya jika belum sempat memberikan jawaban yang lumayan memuaskan. Namun pada kesempatan kali ini aku akan menceritakan sedikit tentang blogku yang tercinta ini, sebuah blog sederhana yang aku beri nama Freddy Setiawan’s Journey.

Sedikit kita memulai awal kisah….

Ada beberapa sahabat yang merasa freddy kerajinan mengisi blog, setiap hari ada postingan, seolah tiada hari tanpa ngeblog. Aku hanya tersenyum mendengar anggapan mereka, jujur, mereka memang tidak salah, tapi mereka kurang tepat. Tidak setiap hari aku ngeblog, namun setiap hari aku mengalami berbagai kejadian-kejadian baru dalam kehidupan ini, sehingga bila ada waktu aku akan mencatatnya sebagai bagian dari perjalanan hidup yang singkat ini. Dan ketika aku memiliki waktu, aku akan meluncurkan perasaan dan kegundahan hatiku ini ke dalam blog tercinta ini, dan aku memprioritaskan 1 hari cukup 1 postingan, seolah blog ini menjadi sebagian dari buku harianku. Namun apa yang tertuliskan tanggal sekian bukan berarti aku tuliskan dan aku kirim pada hari sekian. Itu hanyalah sebuah penyesuaian, agar tidak ada hari yang terbuang percuma. Hidup sangat berarti. Waktu tidak boleh disia-siakan.

Ada beberapa sahabat yang menganggap blogku garing, simpel, biasa-biasa saja. Aku memakluminya. Apalagi, jujur, aku tidak memiliki bakat seni dalam menyusun tekstur keindahannya, jadi aku lebih memilih tampilan yang sederhana, namun penuh makna, mampu menjadi jendela dunia, dapat menembus cakrawala dan sebagainya. Hehe… Bagiku biar sederhana, yang penting tetap sedap dipandang mata dan mudah dipergunakan. Setiap orang punya pilihan.

Ada pula beberapa sahabat yang mempertanyakan isi blogku yang “aneh”, sebenarnya jika kita melihat dengan mata hati dan jiwa kita, tidak ada yang aneh, namun tidak ada pula spektakuler, semuanya biasa-biasa saja. Aku hanya melakukan beberapa jadwal dan aku melakukannya secara periodik. Mingguan. Di setiap jumat, aku selalu mengirimkan sebuah tulisan tentang kajian islam, Cerita-cerita spektakuler dan menakjubkan yang cukup menggugah dan insya ALLAH mampu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah Swt. Dengan harapan, aku mampu mengetuk hati manusia-manusia yang sedang lalai. Di hari rabu, biasanya aku menuliskan kisah motivasi dan inspirasi, Cerita-cerita spektakuler dan menakjubkan yang cukup menggugah dan mampu meningkatkan motivasi dan inspirasi. Cerita-cerita yang diadopsi dari kisah-kisah sahabat-sahabat dan dari berbagai sumber. Dengan harapan, aku mampu menyemangati sahabat-sahabat yang sedang jatuh dan berusaha untuk bangkit, memberikan mereka sedikit modal kisah-kisah yang luar biasa.

Sedangkan di akhir pekan, aku mencoba melepaskan tulisan-tulisan yang hanya sebatas coretan, yang hanya merupakan sebuah coretan-coretan perasaan diri yang selalu berubah seiring waktu, hanya sebatas ungkapan perasaan diri yang aku coba untuk dibagi, meski kadang tidak ada yang mengerti, sedangkan di hari-hari biasa, aku lebih menuliskan tentang sebuah perjalanan hidup dan perasaan seorang Freddy Setiawan, yang hanya merupakan sebuah perjalanan mencari jati diri yang berlika-liku dan tidak berujung. Tidak ada yang spesial dan begitu berarti, hanya apa yang kulihat, apa yang kudengar dan apa yang kurasa. Apa yang menjadi kegundahan hati dan apa yang ingin aku lepaskan dari dalam diri, maupun apa saja yang ingin aku tulis, aku ekspresikan disini. Meski kadang itu tidak berarti. Sekali lagi. Ini hanya sebuah kenikmatan tersendiri bagiku untuk menulis.

Terkadang juga ada catatan sejarah yang menarik untuk dikuak, keadaan dunia yang layak untuk dibahas, sebuah kejadian yang pantas untuk diceritakan, aku coba lampirkan dalam sekilas tentang dunia, dengan berharap aku lebih dapat menghargai dunia dan lingkungan. Disela-sela waktu luang, ketika aku sedang tidak memiliki sesuatu untuk aku ceritakan, aku coba menuliskan sekilas info atau sedikit tips dan trik yang mungkin dapat membantu sahabat-sahabat yang mampir.

Terkadang masih banyak hal-hal yang tidak dimengerti dan terpuaskan. Namun aku pun memiliki batas kemampuan untuk menceritakan kisah Dibalik Freddy Setiawan’s Journey. Sementara, hanya sekian yang dapat aku ceritakan. Salam Sejahtera. Sukses Selalu.

Posted in Sebuah Perjalanan | Tagged: | 2 Comments »

Karakter Kepemimpinan Sejati

Posted by freddysetiawan on April 16, 2008

Kepemimpinan sesungguhnya tidak ditentukan oleh pangkat atau pun jabatan seseorang. Kepemimpinan adalah sesuatu yang muncul dari dalam dan merupakan buah dari keputusan seseorang untuk mau menjadi pemimpin, baik bagi dirinya sendiri, bagi keluarganya, bagi lingkungan pekerjaannya, maupun bagi lingkungan sosial dan bahkan bagi negerinya.

Hal ini dikatakan dengan lugas oleh seorang jenderal dari Angkatan Udara Amerika Serikat:
I don’t think you have to be wearing stars on your shoulders or a title to be a leader. Anybody who wants to raise his hand can be a leader any time.
General Ronal Fogleman, US Air Force

Kepemimpinan adalah sebuah keputusan dan lebih merupakan hasil dari proses perubahan karakter atau transformasi internal dalam diri seseorang. Sekali lagi, Kepemimpinan bukanlah jabatan atau gelar, melainkan sebuah kelahiran dari proses panjang perubahan dalam diri seseorang. Ketika seseorang menemukan visi dan misi hidupnya, ketika terjadi kedamaian dalam diri (inner peace) dan membentuk bangunan karakter yang kokoh, ketika setiap ucapan dan tindakannya mulai memberikan pengaruh kepada lingkungannya, dan ketika keberadaannya mendorong perubahan dalam organisasinya, pada saat itulah seseorang lahir menjadi pemimpin sejati. Jadi pemimpin bukan sekedar gelar atau jabatan yang diberikan dari luar melainkan sesuatu yang tumbuh dan berkembang dari dalam diri seseorang. Kepemimpinan lahir dari proses internal (leadership from the inside out).

Ketika pada suatu hari filsuf besar Cina, Lao Tsu, ditanya oleh muridnya tentang siapakah pemimpin yang sejati, maka dia menjawab:
As for the best leaders, the people do not notice their existence.
The next best, the people honour And praise.
The next, the people fear, And the next the people hate.
When the best leader’s work is done, The people say, ‘we did it ourselves’.

Justru seringkali seorang pemimpin sejati tidak diketahui keberadaannya oleh mereka yang dipimpinnya. Bahkan ketika misi atau tugas terselesaikan, maka seluruh anggota tim akan mengatakan bahwa merekalah yang melakukannya sendiri. Pemimpin sejati adalah seorang pemberi semangat (encourager), motivator, inspirator, dan maximizer.

Konsep pemikiran seperti ini adalah sesuatu yang baru dan mungkin tidak bisa diterima oleh para pemimpin konvensional yang justru mengharapkan penghormatan dan pujian (honor and praise) dari mereka yang dipimpinnya. Semakin dipuji bahkan dikultuskan, semakin tinggi hati dan lupa dirilah seorang pemimpin. Justru kepemimpinan sejati adalah kepemimpinan yang didasarkan pada kerendahan hati (humble).

Pelajaran mengenai kerendahan hati dan kepemimpinan sejati dapat kita peroleh dari kisah hidup Nelson Mandela. Seorang pemimpin besar Afrika Selatan, yang membawa bangsanya dari negara yang rasialis, menjadi negara yang demokratis dan merdeka.

Diantara kita munkin ada yang menyaksikan dengan mata kepala sendiri dalam sebuah acara talk show TV yang dipandu oleh presenter terkenal Oprah Winfrey, bagaimana Nelson Mandela menceritakan bahwa selama penderitaan 27 tahun dalam penjara pemerintah Apartheid, justru melahirkan perubahan dalam dirinya. Dia mengalami perubahan karakter dan memperoleh kedamaian dalam dirinya. Sehingga dia menjadi manusia yang rendah hati dan mau memaafkan mereka yang telah membuatnya menderita selama bertahun-tahun.

Seperti yang dikatakan oleh penulis buku terkenal, Kenneth Blanchard, bahwa kepemimpinan dimulai dari dalam hati dan keluar untuk melayani mereka yang dipimpinnya. Perubahan karakter adalah segala-galanya bagi seorang pemimpin sejati. Kematangan dan kedewasaan. Tanpa perubahan dari dalam, tanpa kedamaian diri, tanpa kerendahan hati, tanpa adanya integritas yang kokoh, daya tahan menghadapi kesulitan dan tantangan, dan visi serta misi yang jelas, seseorang tidak akan pernah menjadi pemimpin sejati.

Dalam sebuah seminar kepemimpinan yang aku ikuti beberapa waktu lalu, seorang sahabat mengajukan pertanyaan yang sangat menarik “Bagaimanakah Karakter Seorang Pemimpin Sejati?

Aribowo Prijosaksono menggambarkan bahwa, setiap manusia memiliki kapasitas untuk menjadi pemimpin. Ia bahkan memperkenalkan sebuah jenis kepemimpinan yang ia sebut dengan Q Leader. Kepemimpinan Q dalam hal ini memiliki empat makna.

Pertama, Q berarti kecerdasan atau intelligence (seperti dalam IQ – Kecerdasan Intelektual, EQ – Kecerdasan Emosional, dan SQ – Kecerdasan Spiritual). Q Leader berarti seorang pemimpin yang memiliki kecerdasan IQ-EQ-SQ yang cukup tinggi.

Kedua, Q Leader berarti kepemimpinan yang memiliki quality, baik dari aspek visioner maupun aspek manajerial.

Ketiga, Q Leader berarti seorang pemimpin yang memiliki qi (dibaca ‘chi’ – bahasa Mandarin yang berarti energi kehidupan).

Makna Q keempat adalah seperti yang dipopulerkan oleh KH Abdullah Gymnastiar sebagai qolbu atau inner self. Seorang pemimpin sejati adalah seseorang yang sungguh-sungguh mengenali dirinya (qolbu-nya) dan dapat mengelola dan mengendalikannya (self management atau qolbu management).

Menjadi seorang pemimpin Q berarti menjadi seorang pemimpin yang selalu belajar dan bertumbuh senantiasa untuk mencapai tingkat atau kadar Q (intelligence – quality – qi – qolbu) yang lebih tinggi dalam upaya pencapaian misi dan tujuan organisasi maupun pencapaian makna kehidupan setiap pribadi seorang pemimpin.

Ia juga merangkum kepemimpinan Q dalam tiga aspek penting dan disingkat menjadi 3C , yaitu:
1. Perubahan karakter dari dalam diri (character change)
2. Visi yang jelas (clear vision)
3. Kemampuan atau kompetensi yang tinggi (competence)

Ketiga hal tersebut dilandasi oleh suatu sikap disiplin yang tinggi untuk senantiasa bertumbuh, belajar dan berkembang baik secara internal (pengembangan kemampuan intrapersonal, kemampuan teknis, pengetahuan, dll) maupun dalam hubungannya dengan orang lain (pengembangan kemampuan interpersonal dan metoda kepemimpinan).

Seperti yang dikatakan oleh John Maxwell:

The only way that I can keep leading is to keep growing. The day I stop growing, somebody else takes the leadership baton. That is the way it always it.

Satu-satunya cara agar saya tetap menjadi pemimpin adalah saya harus senantiasa bertumbuh. Ketika saya berhenti bertumbuh, orang lain akan mengambil alih kepemimpinan tersebut.

Sumber: Kumpulan catatan sifat seorang pemimpin

Posted in Motivasi dan Inspirasi | Tagged: , | 1 Comment »

Sebuah Kepingan Kesalahan

Posted by freddysetiawan on April 15, 2008

Tiba-tiba aku teringat sesuatu, sebuah kejadian lama ketika aku menjadi orang tidak baik, beruntunglah aku segera tersadar, bertaubat dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi, dimana aku mencoba peruntungan tanpa memikirkan ideologi kehidupanku yang setia, dimana aku melupakan prinsip-prinsip hidupku yang tidak menyakiti hati wanita, sehingga aku melakukan kebebesan berekspresi dengan melupakan pagar pembatas yang telah aku tandatangani dengan diriku sendiri. Sebuah Kepingan Kesalahan. Sebuah kekhilafan kepada seorang wanita, yang tak pernah berhenti mencari.

Fred, loe gantung-gantung hubungan orang bisa? Kasih harapan buat anak orang, gitu? Ngaca dikit fred gimana sifat loe itu. Gue udah tau gimana sifat loe itu

Tapi, walau aku merasa khilaf, jujur, aku masih merasa tidak bersalah, aku tidak pernah merasa menggantung-gantung hubungan dengannya, entahlah jika dia merasa aku memberinya sebuah harapan dan impian, yang ternyata hanya fiktif belaka. Tapi jujur, aku tidak pernah merasa memberinya sebuah harapan untuk berjuang bersama, atau lebih disebut komitmen. Aku hanya ingin menikmati indahnya kebersamaan, tiada lebih. Kalo anak-anak lebih suka bilang Teman Tapi Mesra, Hubungan Tanpa Status, de eL eL, whatever Lah.

Jadi teringat sebuah kata-kataku kepadanya

Boleh aja kok, tapi ingat, jangan terlalu sayang, ntar malah jadi benci lho

Nah lho? Kena banget rasanya. Mungkin begitulah nada ekspresi kebencian karena kasih sayang tidak selalu sesuai dengan harapan, pupus di tengah persimpangan, hancur berantakan, bahkan sampai berkeping-keping, adapula yang tanpa menyisakan sisa, hilang secepat waktu.

Karena memang memiliki prinsip teguh untuk tidak menyakiti hati wanita, walau hanya sekecil zarrah, aku pun dengan jiwa besar minta maaf, meski aku merasa kesalahan bukan karena komitmen, perasaan ataupun pengkhianatan, seperti yang pernah aku rasakan. Disini yang berbeda hanyalah sebuah kesalahpahaman, perbedaan harapan dan impian, ketika aku ingin hidup bebas tanpa elang, ada saja yang ingin mengekang, mengurung dalam sangkar emas yang sebenarnya tidak bernilai.

Tapi apa tanggapannya, ketika ia masih dalam masa-masa emosi

Alah… Selama playboy tetap playboy, berakal buntung, wajar laki-laki jaman sekarang, apa yang gak bisa? Semua berbulu domba, Ta** semua laki-laki, penjahat wanita semua, an**** semua

Jujur, aku shock, kata-katanya kotor banget, pake bahasa binatang lagi, tapi apa daya, itulah kenyataan, sebuah ungkapan kekesalan…

Beruntung, waktu dapat mencairkan segala suasana, seiring dengan waktu ia pun mengerti cinta tak harus memiliki dan aku tidak pernah mempermasalahkan sebuah kalimat kasar tidak penting tersebut, ambil sisi positif aja, kali aja dia lagi banyak pikiran, lagi stress atau mungkin lagi “dapet”

Seorang sahabat, menanggapi kejadian tersebut, pernah dengan polosnya berkata

Loe emang buaya fred

Buaya darimana? Gue aja sampe sekarang belum pernah ngerasain apa yang namanya pacaran , gue ini jomblo perak coy, udah umur hampir 20 tahun, gak pernah rasain namanya pacaran dan punya pacar, yang ada cuma kekasih

Kekasih? Ngemeng loe… Omongan loe 9 dari 10 boong, tau gak?”

Tapi bener gue gak punya pacar” aku mencoba meyakinkan, tapi sayang… ia tidak pernah percaya, padahal jujur lho. Aku masih jomblo perak

Posted in Sebuah Perjalanan | Tagged: | 5 Comments »

Sejenak Bernostalgia, Kembali ke Masa Lalu

Posted by freddysetiawan on April 14, 2008

Hari ini Hape tercintaku error lagi, kalau dulu dengan bego-nya aku berusaha memperbaikinya ke Nokia Center, tapi untungnya aku sadar sebelum terlambat bahwa kerusakan bukan terdapat pada Hape-ku tapi karena memory inbox Hape Nokia N70 ku yang sudah mencapai batas quota. Sehingga kebebasannya untuk berekspresi tidak memungkinkan lagi.

Waktu itu sich, inbox di Hape aku masih menanggung beban 4000an sms, tapi karena sekarang telah terisi lebih banyak data-data di berbagai tempat, kini inbox-nya hanya menanggung beban 2000an sms. Terasa berat sich menghapus sms-sms tersebut, seolah memiliki 1001 kenangan. Kutransfer ia ke dalam Komputer tersayang, dan kumulai menghapus, satu demi satu….

ya

Sejenak bernostalgia, kembali ke masa lalu…

Sambil menghapus sms demi sms, aku membaca sms tersebut, bernostalgia akan keadaan dan hari ketika sms tersebut dikirim maupun diterima, berbagai kejadian seolah kembali berputar, meski sangat cepat. Ada yang lucu, mengharukan, garing, aneh dan berbagai kejadian yang bahkan tidak dapat dituliskan dengan kata-kata, hanya dapat diekspresikan dalam hati.

Agar tidak terlalu jauh dari keadaan yang kurasakan minggu ini, yang sejenak mengenang kejayaan masa lampau, aku tuliskan sebuah pesta kebersamaan bersama seorang sahabat senasib seperjuangan, yang pada waktu yang hampir bersamaan bertempur, pada waktu yang hampir bersamaan pula memetik kemenangan telak, namun dia lebih dahulu gugur sebagai pahlawan bangsa, baru aku menyusul.

Suatu ketika, lebih kurang setelah hampir setahun pesta kekalahan yang menyedihkan, sahabat seperjuangan ini tiba-tiba mengirimkan sms

Fred, gue gak tau mau gimana lagi nich, rasanya hari demi hari tambah sakit di sini. Gue dengar kabar yang selalu buat gue kepikiran dia terus. Gue benar-benar gak tahu.. Gue benar-benar merasa dikhianati.. Apa gue harus mutlak lupain dia atau gak? Tapi walaupun gue udah usaha untuk lupain, tetap aja gak bisa.. Padahal masalah ni udah berbulan-bulan, tapi tetap aja, buat gue kepikiran dia terus.. Gue capek, udah lelah banget dengan masalah ni. Gue butuh saran loe Fred…

Ya, sebuah sms curahan hati sebagai sesama mantan pejuang, aku hanya berusaha menyemangatinya, men-support-nya, memberi dukungan moral dan moril, hehe, serta meyakinkan dia bahwa dia akan menyesal telah melepas seseorang yang luar biasa…

Beberapa waktu kemudian, ketika aku mengajaknya mencoba peruntungan di daratan seberang, ia menjawab

No.
Now.. I can’t searching woman, because it can make me disappointed again..
Maybe.. I can do it, when i can forget all of sweet memories.. With Her..

Aku coba tanyakan “Kapan jadinya coy? masa sich gak ada perubahan nasib?

Fred
Gue benar-benar gak sanggup, semuanya udah gue coba untuk mikirin hal laen yang lebih real,
tapi tetap aja gak bisa.. Mungkin loe juga udah bosen dengerin keluhan gue yang kayak gini
Nyatanya gitu sob, gue gak sanggup.
Tiap pagi, bangun tidur,pasti gue teringat sama dia. Gw gak tau gimana ni.
Sekarang, selagi bisa tertawa, gue enjoy aja, tapi tetap aja di dalam sakit, terasa sakit banget
Apalagi kalo gue dengar kabar yang gak gue harapkan tentang dia.. Perih
Gue coba tahan, tapi ya itu, gue pasti akan selalu ingat dia.

Entahlah, aku tidak dapat merasakan dengan pasti apa yang dia rasakan, karena meski bertarung dan berjuang bersama-sama, kami tetap saja memiliki 2 jiwa yang berbeda, jadi meski aku dapat merasakan kegundahan dan kepedihan yang dirasakannya, aku tetap tidak tahu sepenuhnya. Namun, aku berharap, hari ini dia dapat kembali tegar dan memenangkan pertempuran-pertempuran lainnya.

Jujur saja, aku merasa sulit baginya untuk dapat melupakan, meski bisa kalau ia memang mau benar-benar mencari peruntungan sejati. Kenapa aku merasa demikian? Karena itulah cinta pertamanya… Jadi teringat film dan lagu-nya Bunga Citra Lestari yang berjudul Cinta Pertama.

Bahkan dia pernah mengirimkan sebuah sms, sebuah doa…

Hamba tidak mengerti, mengapa hambamu begitu tertarik, merindukan, menginginkan dia
Hamba tidak mengerti, mengapa masih menginkan dia, padahal hamba tahu, hamba sudah disakiti
Ya Allah.. Hamba mohon hidayahMu
Jikalau dia memang akan menjadi teman hidupku, berikanlah dia hubungan yang baik, selalu bersama..
Jikalau dia memang bukan tercipta untukku, dengan izin Mu, Ya Rabb, hapuskan dia dari ingatanku, dengan cara cara terbaikMu

itu doa seorang hamba yang hancur pikiran, hati dan perasaannya

Dan

Gue juga gak bisa ingkar sama kata hati sendiri Fred. Dalam doa gue gak minta dia balik, tapi gue mau jalan yang terbaik, harapan untuk bisa sama-sama kayak dulu lagi, kemungkinannya sih kecil, gue sadar dengan kenyataan itu. Sekarang gue merasa, kayak orang goblok, bego, bodoh, buta, padahal gue tahu perlakuan dia. Bingung gue Fred….

Beberapa dekade sebelumnya, aku juga merasakan kepedihan yang serupa, apalagi mendapat sebuah kabar yang benar-benar menyesakkan dada, tentang seseorang yang sama-sama berada di jalur perjuangan kami, doeloe.

Saya gak rela kalo B’Fred sama kakak. karena kakak suka sama orang laen, dan orang ni juga suka sama kakak. Orang ni udah pernah in relationship, tapi putus… Sekarang sich lagi pedekate lagi… Dan orang ni berdua udah cocok x x x

Waktu sms ini dikirimkan kepadaku, jujur saja, aku masih berada pada jalur, pantang menyerah, usaha terus… Sehingga kata-kata singkat yang dikirim tersebut benar-benar menyesakkan dada, untunglah aku dapat bangkit dengan gerakan cepat.

Yah… Semua memang hanya menyisakan kejayaan masa lalu, di akhir perjalanan panjang menembus masa-masa panjang penuh cerita dan kenangan, kini ketika harus memasuki dunia baru, kejayaan tersebut sirna dan harus memulai berbagai langkah baru sambil terus berusaha dan berharap kejayaan akan kembali di masa depan.

Let it flow ! God will give you the best !

Posted in Sebuah Perjalanan | Tagged: , | Leave a Comment »

Sejenak Mengenang Kejayaan Masa Lampau

Posted by freddysetiawan on April 13, 2008

Hari-hari berlalu
Simpankan cerita sepanjang jalan
Bertahun lama kita bertahan
Akhirnya takdir yang menentukan

Akan kubawa kenangan
Kisah dulu dan sekarang
Cerita kita yang suka
Cerita kita yang duka
Pengubat rindu
Penguat jiwa
Tertutup buku buat selamanya

Jalan baru merubah arah
Aku turuti mengikut hati
Harapan lama dibuang
Impian dulu dikuburkan

Cerita baru membuka dunia
Hati tenang tanda kebenaran
Bukan salah jalan belokan
Yang kupilih di persimpangan

Selamat tinggal perasaan…
Yang pernah menguasi jiwa ku dulu
Kini tiba lembaran baru
Mewarnai hati
Menerangi diri
Hingga aku tersenyum sendiri.

“Biru 13 April”

Sejenak Mengenang Kejayaan Masa Lampau

Posted in Hanya Sebatas Coretan | Tagged: , | 1 Comment »

Kesempurnaan Dalam Kelicikan

Posted by freddysetiawan on April 12, 2008

Kilah yang cerdas, kelicikan yang tiada tara dan aneka kekreatifan akan kejahilan yang tiada henti. Kalimat itu seolah paling pas dilekatkan pada diriku, setidaknya begitu kata sahabat-sahabatku, meski aku merasa tidaklah sedemikan rupa.

Freddy licik, jahil, suka iseng dLL

Ah…kata2 itu semakin sering saja berputar ditelingaku, entah dosa apalagi yang aku lakukan atau aku memang tidak pernah menyadari kalau aku demikian. Kalau memang demikian adanya, aku mohon maaf yang sebesar-besarnya. Aku hanya menjalani apa yang harus aku jalani, tapi aku juga tahu kalau jalan ini tidak rata, wajar saja kalau selama melangkah aku akan bertubrukan dengan berbagai orang, sebab inilah hidup.

Aku bingung dengan kata-kata licik yang selalu divonis mati kepadaku, aku jadi berpikir apa bedanya cerdik dengan licik? Dalam bahasa Indonesia keduanya bisa berarti banyak akal. Dalam bahasa Inggris bisa diterjemahkan sebagai tricky.

Cerdik mempunyai konotasi yang baik, sedangkan licik itu buruk.
Dalam dunia fabel, yang cerdik itu biasanya binatang yang terzalimi, seperti kancil, kura-kura,dll
Sedangkan licik ialah kelakuan binatang-binatang zalim seperti srigala, musang,dll

Semuanya merujuk pada kemampuan akal, sama-sama menggunakan tipu daya untuk mengalahkan musuh, hanya dengan tujuan berbeda. Ada yang ingin memangsa, ada yang untuk bertahan.

Entahlah…
Lama kelamaan aku terdoktrin untuk mengakui bahwa aku memang jahil dan iseng, sehingga mau tidak mau, aku pun terdoktrin untuk berbuat jahil. Demikian pula dengan kilah-kilah luar biasa untuk menghindari malapetaka, meski belum selicin belut, aku pun menjadi licik, seperti serigala, meskupun bukan manusia serigala. Dan dengan gagah meluncurkan Kesempurnaan dalam Kelicikan, yang pernah aku tuliskan di friendsterku tempoe doeloe, dan diluar dugaan, ternyata kalimat tersebut cukup populer padahal aku sempat melupakannya.

Namun, yang paling mengherankan aku menemukan orang yang benar-benar menyebalkan, seorang yang tak kalah licik, pengagum kata-kata “kesempurnaan dalam kelicikan“, kilahnya benar-benar luar biasa di atas kesalahan yang dia lakukan, bahkan melebihi belut sekalipun, entah bagaimana, tiba-tiba justru aku yang menjadi tersangka diatas kejahatannya yang kurang ajar (apa dunia sudah terbalik? pelaku kejahatan tertawa diatas orang yang tidak salah apa-apa).

Menyibak pertarungan 2 pendekar dari kolong langit.

Ketika ia mengingkari kepercayaan dan amanah atas rahasia (kitab mantera dewa,kah?) yang diemban dan diberikan oleh orang kepercayaannya antara aku dan dia, aku pun memergokinya, namun dengan sok tahu dan mudah ia berkata
gue sebenarnya gak pernah bilang ke siapa-siapa tentang tu, gak ada yang mau tahu pun
najis… ingin rasanya aku berteriak “KALAU GAK PERNAH BILANG ITU NAMANYA APA??? goblok… jelas-jelas udah bocor dan menyebarluaskan, pake kata-kata “sebenarnya gak pernah bilang ke siapa-siapa” lagi

gw sebenarnya cuma pengen kesalin loe aja
ck..ck.. demi kesalin orang, rahasia orang dibukanya. Benar-benar gak nyangka. Jujur aja, kalo aku sich gak masalah, aku manusia yang tiada menjadikan masalah atas hal-hal “aneh”, jadi Alhamdulillah, kalo gak jadi, stress dulu, terus mencoba peruntungan di negara lain. Namun, bagaimana perasaan orang yang telah mempercayainya itu?

Tenang aja, gak akan gue kasih tahu ke dia. Damai kan?
Lihat saja kata-katanya yang satu ini, tiba-tiba ia menyudutkan aku “gak akan gue kasih tahu ke dia“, sekarang aku ingin bertanya, setidaknya pada diri aku sendiri, dia yang bocor atau aku yang bocor?
gak akan gw kasih tahu ke dia, damaikan?
gak akan gw kasih tahu ke dia, damaikan?
gak akan gw kasih tahu ke dia, damaikan?
seolah-olah, aku yang bocor, se-ember dia. Seharusnya aku yang pantas mengeluarkan kata-kata itu untuk menyelamatkan dia dari kepercayaan orang kepercayaannya (guru besar penguasa daratan tengah,kah?), tapi dengan cepat ia membalikkan suasana. Tanpa salah apa-apa, aku yang hanya mempergoki dia ber-bocor ria, dia membuat aku menjadi tersangka. What the hell?

Ditambah kalimat penipuan ini
Gw gak suka panjang-panjangin masalah,itu cuma hal gak penting,gak ngaruh apa-apa,gak usah ceritain ke dia
teringat atas peristiwa yang lalu,
Najis bener anak sok tahu ini, sekarang = gak penting, ntar kalau besok ada sesuatu, gw bakal jadi korban seperti dulu, salah karena gak ini, gak itu, basi banget…

Memang sulit untuk membedakan antara pasir dan debu, ia dapat menjadi duri dalam daging.
Puncak kekesalanku bertambah ketika di pesta akhir pekan, tiba-tiba aku menjadi tersudutkan dan menjadi tersangka yang membocorkan masalah tersebut (tersebarnya rahasia letak kitab rahasia,kah?). Aku yang memancing agar rahasia tersebut terbongkar.
Sekali lagi,najis bener… Kilah yang benar-benar melebihi belut, tiba-tiba saja, aku yang jadi tersangka, aku yang jadi pelaku, aku yang jadi korban padahal aku tak bersalah. Benar-benar menyebalkan. Ia memakai kartu AS yang merupakan titik yang tidak dapat aku lukai. Buah memang jatuh tidak jauh dari pohonnya.

Setidaknya aku mulai dapat membedakan antara pasir dan debu, aku juga menemukan lawan yang konon katanya sepadan..
Kesempurnaan dalam kelicikan

Posted in Sebuah Perjalanan | Tagged: | Leave a Comment »

Manusia Berhadapan Dengan Enam Persimpangan

Posted by freddysetiawan on April 11, 2008

Abu Bakar r.a. berkata, ” Sesungguhnya iblis berdiri di depanmu, jiwa di sebelah kananmu, nafsu di sebelah kirimu, dunia di sebelah belakangmu dan semua anggota tubuhmu berada di sekitar tubuhmu. Sedangkan Allah di atasmu. Sementara iblis terkutuk mengajakmu meninggalkan agama, jiwa mengajakmu ke arah maksiat, nafsu mengajakmu memenuhi syahwat, dunia mengajakmu supaya memilihnya dari akhirat dan anggota tubuh menagajakmu melakukan dosa. Dan Tuhan mengajakmu masuk Syurga serta mendapat keampunan-Nya. Sebagaimana firmanNya yang bermaksud, ‘….Dan Allah mengajak ke Syurga serta menuju keampunan-Nya…’

Siapa yang memenuhi ajakan iblis, maka hilang agama dari dirinya. Sesiapa yang memenuhi ajakan jiwa, maka hilang darinya nilai nyawanya. Sesiapa yang memenuhi ajakan nafsunya, maka hilanglah akal dari dirinya. Siapa yang memenuhi ajakan dunia, maka hilang akhirat dari dirinya. Dan siapa yang memenuhi ajakan anggota tubuhnya, maka hilang syurga dari dirinya. Dan siapa yang memenuhi ajakan Allah S.W.T., maka hilang dari dirinya semua kejahatan dan ia memperolehi semua kebaikan.

Iblis adalah musuh manusia, sementara manusia adalah sasaran iblis. Oleh itu, manusia hendaklah sentiasa berwaspada sebab iblis sentiasa melihat tepat pada sasarannya.

Sumber: Kumpulan kisah islami

Posted in Kajian Islam | Tagged: , | Leave a Comment »